Dosen

Hendri Jihadul Barkah, S.Sn., M.Hum

Hendri Jihadul Barkah mendapatkan gelar sarjana seni (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater ISI Yogyakarta tahun 1997. Ia juga mendapatkan gelar Magister Humaniora (M.Hum.) dari Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta pada tahun 2007.

Hendri Jihadul Barkah adalah pengampu mata kuliah:

  1. Pemeranan
  2. Sejarah Teater
  3. Antropologi Teater

Selain mengajar, Hendri Jihadul Barkah juga adalah pemeran film dan teater. Film terbarunya adalah Mengusahakan Pertolongan Ilahi (2025).

Enrico Alamo, S.Sn., M.Sn.

Enrico Alamo mendapatkan gelar sarjana muda seni (A.Md.) dari Program Studi Seni Teater STSI Bandung tahun 1997. Ia kemudian mendapatkan gelar sarjana seni (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater STSI Padangpanjang pada tahun 2003, dan gelar Magister Seni (M.Sn.) dari Program Pengkajian dan Penciptaan Seni, Pasca Sarjana ISI Yogyakarta pada tahun 2010.

Enrico Alamo adalah pengampu mata kuliah:

  1. Penataan Artistik
  2. Tata Cahaya
  3. Manajemen Panggung/Teater

Selain mengajar, Enrico Alamo juga adalah sutradara teater dan penulis naskah lakon. Karya terbarunya adalah Opera Batak Sampuraga (2017) dan Opera Batak Sisingamangaraja XII (2019).

Tatang Rusmana, S.Sn., M.Sn.

Tatang Rusmana menyelesaikan studi S-1 di bidang seni teater dan mendapatkan gelar Sarjana Seni (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater STSI Bandung tahun 1997. Ia juga mendapatkan gelar Magister Seni (M.Sn.) dari Program Penciptaan dan Pengkajian Seni ISI Yogyakarta pada tahun 2007.

Tatang Rusmana adalah pengampu mata kuliah:

  1. Penyutradaraan
  2. Penulisan Lakon
  3. Adaptasi dan Transformasi

Selain mengajar, Tatang Rusmana juga adalah sutradara teater dan penulis naskah lakon. Karya pertunjukan teater terbarunya adalah Nata Sukma (2024).

Dr. Sulaiman, S.Sn., M.Sn.

Sulaiman mendapatkan gelar sarjana seninya (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater ISI Padangpanjang tahun 2002. Ia juga mendapatkan gelar Magister Seni (M.Sn.) dari Program Studi Pengkajian dan Penciptaan Seni Program Pascasarjana ISI Surakarta tahun 2007, serta gelar Doktor (Dr.) juga dari Program Studi Pengkajian dan Penciptaan Seni Program Pascasarjana ISI Surakarta tahun 2015.

Dr. Sulaiman adalah pengampu mata kuliah:

  1. Penyutradaraan
  2. Kritik Teater
  3. Penulisan Lakon

Selain mengajar, Sulaiman juga adalah sutradara teater, penulis naskah lakon dan penulis puisi. Karya teater terbarunya adalah Sayap-Sayap Proklamasi (2024). Sedangkan buku kumpulan puisinya antara lain adalah Menjilat Bulan (2017) dan Rajah (2020).

Kurniasih Zaitun, S.Sn., M.Sn.

Kurniasih Zaitun mendapatkan gelar sarjana seninya (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater STSI Padangpanjang tahun 2003. Ia juga mendapatkan gelar Magister Seni (M.Sn.) dari Program Studi Pengkajian dan Penciptaan Seni Program Pascasarjana ISI Surakarta tahun 2008.

Kurniasih Zaitun adalah pengampu mata kuliah:

  1. Penyutradaraan
  2. Manajemen Teater
  3. Teater & Gender

Selain mengajar, Kurniasih Zaitun juga adalah sutradara teater. Karya teater yang diciptakannya antara lain adalah Yang Melintas Dalam Samar (2009), Monopolis (2017), Sign Out (2017), Prodo Imitatio (2002), dan Mom’s Shadow (2024).

Leni Efendi, S.Sn., M.Sn.

Leni Efendi mendapatkan gelar sarjana seninya (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater STSI Padangpanjang tahun 2002. Ia kemudian mendapatkan gelar Magister Seni (M.Sn.) dari Program Studi Pengkajian dan Penciptaan Seni Program Pascasarjana ISI Yogyakarta tahun 2011.

Leni Efendi adalah pengampu mata kuliah:

  1. Dramaturgi
  2. Sejarah Teater
  3. Analisis Pertunjukan

Selain mengajar, Leni Efendi juga adalah peneliti teater. Penelitian yang dilakukannya antara lain adalah:  “Teater Tutur Tupai Jenjang Kesenian Masyarakat Kerinci Jambi: Analisis Struktural dan Hermeneutika” (2012), serta “Kemasan Seni Pertunjukan Tradisional Minangkabau Sebagai Daya Tarik Wisata Di Istana Basa Pagaruyung” (2018).

Yuniarni, S.Sn., M.Sn.

Yuniarni mendapatkan gelar sarjana seninya (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater STSI Padangpanjang tahun 2003. Ia juga mendapatkan gelar Magister Seni (M.Sn.) dari Program Studi Pengkajian dan Penciptaan Seni Program Pascasarjana ISI Surakarta tahun 2010.

Yuniarni adalah pengampu mata kuliah:

  1. Pemeranan
  2. Monolog
  3. Akting dan Emosi

Selain mengajar, Yuniarni  juga adalah pemeran film dan teater. Film yang ia perankan antara lain adalah Amak (2017), Liam dan Laila (2018), Begadang Rendang (2021), dan Onde Mande (2023).

Desi Susanti, S.Sn., M.Sn.

Desi Susanti mendapatkan gelar sarjana seninya (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater STSI Padangpanjang tahun 2003. Ia juga mendapatkan gelar Magister Seni (M.Sn.) dari Program Studi Pengkajian dan Penciptaan Seni Program Pascasarjana ISI Surakarta tahun 2010.

Desi Susanti adalah pengampu mata kuliah:

  1. Pemeranan
  2. Monolog
  3. Akting dan Vokal

Selain mengajar, Desi Susanti juga adalah seorang pengabdi masyarakat di bidang teater. Program pengabdian masyarakat di bidang teater yang ia lakukan antara lain adalah: “Pembinaan dan Pelatihan Randai sebagai Upaya Melestarikan Seni Tradisi pada Generasi Muda di Nagari Sungai Landia” (2019), dan “Pelatihan Kelompok Sandiwara dan Pemantapan Manjemen Kelompok di Kelurahan Ganting.Sumatera Barat” (2017).

Wendy HS, S.Sn., M.A.

Wendy HS mendapatkan gelar sarjana seninya (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater ISI Yogyakarta pada tahun 2004. Ia juga mendapatkan gelar Master of Art (M.A.) dari Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta tahun 2015.

Wendy HS adalah pengampu mata kuliah:

  1. Penyutradaraan
  2. Akting dan Gestikulasi
  3. Drama TV dan Film

Selain mengajar, Wendy HS juga adalah seorang pemeran teater dan film, serta sutradara teater dan film. Wendy HS berperan dalam film Marsinah Cry Justice (2001), Gadih Basanai (2020) dan Perjalanan Pertama (2021). Karya penyutradaraan Wendy HS antara lain adalah Sonic Bajamba (2019), Solitude Boom Metaversum (2022), The Convincers of Heaven Collapse (2023), Legaran Svarnadvipa (2024). Ia juga menulis praktik penciptaan karya teaternya dalam buku berjudul Total Body Performance Method (2024).

Saaduddin S.Sn., M.Sn.

Saaduddin mendapatkan gelar sarjana seninya (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater STSI Padangpanjang pada tahun 2005. Ia juga mendapatkan gelar Magister Seni (M.Sn.) dari Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni, Program Pascasarjana ISI Surakarta tahun 2013.

Saaduddin adalah pengampu mata kuliah:

  1. Pemeranan
  2. Pantomime
  3. Teater Boneka

Selain mengajar, Saaduddin juga adalah seorang pantomimer, pencipta dan performer teater boneka, serta peneliti. Karya tulisnya antara lain adalah “Wayang Sayur: Sebuah Alternatif Teater Boneka di Masa Pandemi” (2022), dan “Tradisi Arak-Arakan Si Muntu Sebagai Pengembangan Teater Boneka Minangkabau Di Sumatera Barat” (2023). Buku yang dia tulis antara lain: Sandiwara Amal di Dusun Pulau Belimbing II: Sejarah dan Perkembangannya (2023) dan Tradisi Arak-Arakan Si Muntu di Sumatera Barat (2023).

Dr. Dede Pramayoza, S.Sn., M.A.

Dede Pramayoza mendapatkan gelar sarjana seninya (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater STSI Padangpanjang pada tahun 2005. Ia juga mendapatkan gelar Master of Art (M.A) dan gelar Doktor (Dr.) dari Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta masing-masing tahun 2012 dan 2019.

Dede Pramayoza adalah pengampu mata kuliah:

  1. Dramaturgi
  2. Semiotika Teater
  3. Teater dan Edukasi

Selain mengajar, Dede Pramayoza juga adalah seorang dramaturg, kurator dan peneliti teater. Karya dramaturginya antara lain adalah Tambo Rantau (2010), Tambo Gustav (2013), dan Ziarah Surau Kota Hujan (2023). Buku yang dia tulis antara lain: Dramaturgi Sandiwara: Potret Teater Populer dalam Masyarakat Postkolonial (2013),  Melukis di Atas Pentas: Selisik Penyutradaraan Teater Wisran Hadi (2020), dan Diorama Kota Bahagia: Padangpanjang dalam Esai (2020).

Pandu Birowo, S.Sn., M.A.

Pandu Birowo mendapatkan gelar sarjana seninya (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater STSI Padangpanjang tahun 2005. Ia juga mendapatkan gelar Master of Arts (M.A.) dari Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2014.

Pandu Birowo adalah pengampu mata kuliah:

  1. Dramaturgi
  2. Filsafat Seni
  3. Filsafat Ilmu

Selain mengajar, Pandu Birowo juga adalah seorang penulis lakon, dan editor. Karya lakon yang ia tulis antara lain adalah Yasman dan Yasman atawa Samin dan Samin (2008), Cindur Buta dan Imbang yang Terluka (2022) dan Malin Kundang Lirih (2024). Buku yang dia edit antara lain: Risalah Teater Indonesia dari Padangpanjang: Antologi Makalah Pekan Apresiasi Teater (2024).

Wenhendri, S.Sn., M.Sn.

Wenhendri mendapatkan gelar sarjana seninya (S.Sn.) dari Program Studi Seni Teater STSI Padangpanjang pada tahun 2003. Ia juga mendapatkan gelar Magister Seni (M.Sn.) dari Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni, Program Pascasarjana ISI Padangpanjang pada tahun 2018.

Wenhendri adalah pengampu mata kuliah

  1. Penyutradaraan
  2. Teater Melayu
  3. Randai

Selain mengajar, Wenhendri juga adalah seorang sutradara teater. Karya pertunjukan yang ia sutradarai antara lain adalah Barabah (2008), dan Malin Nan Kondang (2022) dan Siti Nurbaya, Wajah di Sebalik Punggung (2023)